"Negara ini
adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir
mengintervensi negara tersebut karena kedigdayaan dan keperkasaannya" .Dan
elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun,
yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah
sendi yang menjadi pusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata
dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai
menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada
orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.
sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang
yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air. Sepatutnya umat
Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai
predikat "umat terbaik", sebagaimana dinyatakan Allah 'Azza Wa lalla
dalam firman-Nya: "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar... ". (Surah Ali
Imran :110).
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang
diciptakan untuk menjadi pemimpin dimuka bumi ini,Allah SWT telah memberikan
pedoman, pegangan dan hukum yang terdapat dalam kitab suci al Qur’an sehingga
manusia dapat menjadi pemimpin di bumi ini dengan baik. Disamping itu nabi
Muhamad SAW juga sudah memberikan bimbingan dan arahan kepada umatnya lewat
hadits-hadits dan sunahnya, akan tetapi manusia sering melupakannya sehingga
dalam kehidupan didunia ini manusia lebih mendahulukan kepentingan hawa
nafsunya sehingga kehidupan manusia semakin jauh dari Allah SWT.Sebagai seorang
muslim manusia wajib menjadi pemimpin dimuka bumi ini dengan baik yang selalu
mengikuti hukum Allah SWT dan Nabi Muhamad SAW sehingga akan menjadikan
kehidupan yang tentram,aman,damai dan penuh dengan cahaya Illahi. nabi Muhamad
SAW telah berpesan kepada manusia dalam hadits yang berbunyi :
الـْمُؤْمِنُ
الْـقـَوِيُّ خَيْرٌ وَأحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِـيْفِ
وَفِي كُلٍّ خَيـْْرٌ اِحْرِصْ عَلَىَ مَا يَنْـفـَعُكَ وَاسْتـَعِـنْ بِاللَّهِ
وَلاَ تـَعْجَزْ ( رواه مسلم عن أبى هريرة )
|
Terjemahan
”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah, sedangkan pada masing-masing
ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu.
Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya”.
(HR.Muslim dari Abu Hurairah)
Beberapa pelajaran yang terkandung dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah
orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT, dari pada
orang mukmin yang lemah. Hadits ini merupakan motivasi bagi Umat Islam untuk
menjadi umat yang kuat,sehingga dalam kepemimpinannya akan menjadi kuat, Kuat yang dimaksud adalah
1)Kuat iman, yaitu imannya teguh dan tidak
terpengaruh oleh situasi dan kondisi apapun.
2)Kuat ilmu, yaitu memiliki ilmu dan wawasan yang luas. Sehingga dengan
ilmunya itu akan dapat memperjuangkan Islam dengan benar.
3)Kuat ekonomi, yaitu hidup kecukupan sehingga
akan dapat memperjuangkan Islam dengan mudah. Karena ditopang dengan harta yang
cukup.
4)Kuat semangat, yaitu memiliki sengangat yang
kuat dalam segala aspek kehidupan. Dengan semangat ini berarti telah memiliki modal
yang besar untuk mencapai kejayaan Islam.
5)Kuat fisik, yaitu badan sehat dan tidak
sakit-samanusian. Dengan badan yang sehat ini akan dapat menopang terhadap
perjuangan Islam, maka tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa seorang mukmin
yang kuat merupakan aset yang besar dan syarat bagi tercapainya kejayaan Islam.
Setiap mukmin harus memiliki semangat yang
kuat untuk berusaha mencapai cita-citanya yang mulia.Agar cita-cita yang mulia
dapat tercapai, maka selain harus berusaha dengan semangat yang tinggi, setiap
mukmin wajib berdo’a dan minta pertolongan kepada Allah SWT.Sungguh umat Islâm telah ditimpa
dengan berbagai kemunduran yang bertubi-tubi semenjak lebih dari setengah abad
yang lalu, utamanya hal ini disebabkan oleh karena lalainya umat terhadap
sebab-sebab melandanya berbagai malapetaka dan musibah ini. Allah Azza wa Jalla berfirman :“Katakanlah: "Itu
dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.“ (QS Ali ’Imrân : 165) Dan firman-Nya :“Dan apa saja musibah
yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan
Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).“ (QS asy-Syūrâ :
30)Sekiranya ummat manusia ini, baik perindividu maupun kelompok,baik penguasa
maupun rakyatnya, mau untuk mentadabburi (merenungkan) Kitâbullah, lalu
mengimplementasikan hukum hukum dan hikmahnya, niscaya mereka akan memperoleh
sebab-sebab kemenangan atas musuh-musuh mereka, dan niscaya mereka akan
mengetahui sunnatullâh (ketentuan Allah) atas makhluk-Nya, yang tidak pernah berubah-ubah
dan berganti-ganti, seiring dengan perubahan zaman dan perputaran waktu.Manusia
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan,tetapi fenomena yang terjadi saat ini sering manusia
jumpai perilaku arogansi,liberal,merasa benar sendiri,
kesewenang-wenangan,korupsi,jauh dari kebijaksanaan yang menyengsarakan
masyarakat dan mendorong manusia untuk berperilaku Hedonisme sehingga
menjadikan manusia berpandangan hidup Liberalisme dan Materialisme yang membuat kehidupan tidak nyaman,damai,aman , tentram dan jauh
dari cahaya Illahi serta dapat merugikan
hidup manusia dan masyarakat .untuk itu sebagai seorang muslim kita wajib memperkuat
aqidah,keimanan dan ketaqwaan, juga wajib mempelajari multi disiplin ilmu baik
ilmu agama islam maupun ilmu umum yang akan dapat menjadikan kita sebagi muslim
dan pemimpin yang kuat dan berkarakter,sehingga manusia akan dapat
mengembalikan kejayaan Islam dimuka bumi ini.
Karya Achmad Zudin SA.g
0 komentar:
Posting Komentar