PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SAINS ALQUR’AN
MAKALAH
ASBABUN NUZUL AL QUR’AN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an yang diampu oleh:
Dr.Fadlolan Musyafa Lc,MA
Disusun oleh:
ACHMAD ZUDIN,S.Ag
NIM:
2015
ASBABUN NUZUL AL QUR’AN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al
Qur'an adalah merupakan kitab suci bagi umat Islam,Al Qur’an memiliki dua
pengertian yaitu pengertian menurut bahasa dan pengertian menurut
istilah.Pengertian Al Qur’an menurut bahasa ialah: Bacaan atau yang dibaca
berasal dari kata ( قراء – يقراء – قرانا ) adalah masdar yang
diartikan kata maqru’( مقروء ) artinya;yang
dibaca[1].Para
ahli berbeda pendapat tentang pengertian tersebut diatas, ada yang berpendapat
bahwa kata “Al Qur’an” bukan berasal dari kata apapun,melainkan kata/nama
khusus bagi kalamullah yang diturunkan kepada rasul terakhir Muhamad SAW.jika
dibaca “Qur’an” (tanpa kata “al”),memang berarti nama bagi segala yang
dibaca.Sedangkan “Al-Qur’an” hanya menunjuk kepada nama kitab suci terakhir
yang diturunkan Allah kepada rasul Muhamad SAW tersebut.[2]sedangkan
pengertian Al Qur’an menurut istilah adalah:
هو كلام الله المعجز المنزّل على خاتم الانبائ
والمرسلين بواسطة الامين جبريل عليه السّلام المكتوب فى المصا حف المنقول الينا
باتواتر امتعبّد بتلاوته المبدوء بسورة الفاتحة امختتم بسورة الناس
”
Kalamullah (Firman Allah SWT ) yang mengandung mu’jizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul
terakhir, dengan perantaraan Al-Amin Jibril a.s yang tertulis dalam mushaf ,yang
disampaikan kepada kita secara muttawatir yang dianggap sebagai ibadah bagi membacanya,
yang dimulai dengan surat Al Fatihah dan ditutup surat An Nas”[3].
Al Qur’an juga merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al Qur`an juga
menjadi penjelasan (bayyinaat), dari petunjuk tersebut sehingga kemudian mampu
menjadi pembeda (furqaan) antara yang baik dan yang buruk. Di sinilah manusia
mendapatkan petunjuk dari al Qur`an. Manusia akan mengerjakan yang baik dan
akan meninggalkan yang buruk atas dasar pertimbangannya terhadap petunjuk al
Qur`an tersebut.
Kemampuan
setiap orang dalam memahami lafald dan ungkapan Al Qur’an tidaklah sama,
padahal penjelasannya sedemikian gemilang dan ayat-ayatnya pun sedemikian
rinci. Perbedaan daya nalar diantara mereka ini adalah suatu hal yang tidak
dipertentangan lagi. Kalangan awam hanya dapat memahami makna-makna yang zahir
dan pengertian ayat-ayat secara global, sedangkan kalangan cendekiawan dan
terpelajar akan dapat mengumpulkan beberapa makna. Dan diantara cendikiawan
kelompok ini terdapat aneka ragam dan tingkat pemahaman. maka salah satunya
adalah melalui pengkajian intensif melalui ilmu yang membahas tentang : sebab-sebab
turunnya Al Qur’an (asbabin nuzul) dan ilmu tawarikhin nuzul[4].Ayat-ayat
Al Qur’an yang Allah turunkan juga memerlukan sebab turunya.Orang yang hendak
memahami kesusastraan Arab harus mengetahui sebab-sebab yang mendorong seorang
penyair untuk mengubah syairnya dan suasana ketika syair-syair itu
diucapkan.Mengetahui suasanan dan keadaan itu,menolong kita untuk memahami dan
merasakan saripati dari syair-syair itu.Demikian pula dengan halnya dengan
ayat-ayat dan surat-surat yang menghendaki sebab turunnya.Dia merupakan
pembantu kita yang sangat baik dalam menetapkan takwil yang lebih tepat dan
tafsir yang lebih benar bagi ayat-ayat itu.[5]Akan
tetapi walaupun kita telah mengetahui sebab nuzulnya ayat namun kita masih
memerlukan sesuatu yang lain,karena sebab-sebab yang diterangkan oleh ahli
sejarah kadang-kadang tidak benar.[6]Al
Qur’an Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat.Salah
satu diantaranya adalah bahwa ia adalah merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh
Allah,dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
(9)
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan
Al-Qur’an dan Kamilah Pemeliharanya (al Hijr ayat 9)[7]
Dengan jaminan ayat diatas,setiap muslim
percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai Al-Qur’an tidak berbeda
sedikitpun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rosulullah SAW,dan yangh didengar
serta dibaca oleh para sahabat Nabi SAW[8].Tetapi,dapatkah
kepercayaan itu didukung oleh bukti-bukti lain? dan,dapatkah bukti-bukti itu
meyakinkan manusia,termasuk mereka yang tidak percaya akan jaminan Allah
diatas? tanpa ragu kita mengiyakan pertanyaan diatas,karena seperti yang
ditulis oleh almarhum Abdul Halim Mahmud,mantan syeikh Al-Azhar: “Para
orientalis yang dari saat ke saat berusaha menunjukan kelemahan Al-Qur’an
,tidak mendapatkan celah untuk meragukan keotentikannya.”[9]Hal
ini disebabkan oleh bukti-bukti kesejarahan termasuk asbabun nuzul yang
mengantarkan mereka pada kesimpulan tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, maka pada makalah ini dapat merumuskan Rumusan
Masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian ilmu asbabin nuzul?
2.
Apa pengertian ilmu tawarikhin nuzul?
3.
Bagaimana manfaat ilmu asbabin nuzul dan tawarikhin nuzul dalam memahami Al
Qur’an?
C.
Tujuan Pembahasan
Berdasarkan
Rumusan Masalah di atas, maka Tujuan Pembahasn yang ingin dicapai pada makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui dan memahami pengertian ilmu asbabin nuzul.
2.
Mengetahui dan memahami ilmu yawarikhin nuzul.
3.
Dapat mengetahui dan memahami manfaat dari ilmu asbabin nuzul dan tawarikhin
nuzul.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian ilmu asbabin nuzul.
Dilihat
dari segi bahasa, kata Nuzul berarti turunnya sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, seperti kalimat “ Nazala fulanu minal jibali” ( seseorang turun dari ayas
gunung”).Bentuk tansirifnya yaitu” nazala ” berarti menggerakkan sesuatu
dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, seperti kalimat “Anzala
minas sama i” ( Allah menurunkan air dari
langit )
Disamping
itu, kata nuzul juga terkadang digunakan untuk maksud diam disuatu tempat atau
daerah tertentu, seperti kalimat “ Nazalal amiru bil madinati
anzala” ( penguasa itu berada atau bertempat tinggal di suatu
kota).seperti yang digunakan Al-Quran dalam Surah Al-Mu’minun ayat ke 29 yang
berbunyi :
وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ
خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ (29)
Artinya :
dan berdoalah Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan
Engkau adalah Sebaik-baik yang memberi tempat".( Al-Mu’minun: 29)
Penggunaan
kata al inzal atau tanzil untuk mengungkapkan turun dan diturunkannya aya-ayat A-Qur’an,
menurut Abdul Al-Maani dan Ahmad Al-Ghundur, karena Al-Quran itu diturunkan
dari yang Maha Tinggi, dan selain Allah adalah rendah, dan menurutnya pula,
bisa juga dilatarbelakangi oleh proses turunya wahyu yang dibawa oleh malaikat
Jibril dari arah langit yang tinggi[10].sedangkan
pengertian Ilmu asbabin nuzul adalah ilmu yang mempelajari latar belakang atau
sebab-sebab sesuatu atau beberapa ayat diturunkan.
مانزلت الاية اوالايات بسببه متضمّة له
اومجيّة عنه اومبيّنة لحكمه زمن وقوعه
“Sesuatu yang dengan sebabnyalah turun
sesuatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu,atau memberi jawaban
tentang sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya peristiwa itu.[12]Menanamkan sebab turunnya ayat dengan kisah nuzulnya ayat
sesungguhnya mengisyaratkan kepada dzauq (perasaan) yang tinggi.[13]Kita
semua sudah tahu bahwa para sahabat nabi telah member perhatian yang sangat
tinggi terhadap Al Qur’an dengan menghafalkannya dan menulisnya dengan
baik.Akan tetapi karena Al Qur’an turun kepada nabi disetiap saat sesudah
terjadi sesuatu kejadian atau beberapa kejadian maka para sahabat tidak mungkin
menyaksikan sendiri sebab-sebab turunnya ayat.[14] Mengetahui
sebab-sebab turunnya ayat Al Qur’an sangat penting sebagaimana pendapat
Al-wahidy (wafat tahun 427 H):
لايمكن معر فة تفسير الاية دون الوقوف على
قصّتها وبيان نزولها
Tidaklah mungkin kita mengetahui tafsir ayat tanpa
mengetahui kisahnya dan sebab turunnya. Dan Ibnu Timiyah(wafat tahun 726 H)
berkata :
معرفة سبب النزول تعين على فهم الاية فان
العلم باسبب يورث العلم بمسبّب
Mengetahui sebab nuzul membantu kita untuk
memahami ayat,karena sesungguhnya mengetahui sebab menghasilkan pengetahuan
tentang yang disebabkan(akibat)”.[15] Untuk
menafsirkan qur’an ilmu asbabun nuzul sangat diperlukan sekali, sehingga ada
pihak yang mengkhususkan diri dalam pembahasan dalam bidang ini, yaitu yang
terkenal diantaranya ialah Ali bin madani, guru bukhari, al-wahidi , al-ja’bar
, yang meringkaskan kitab al-wahidi dengan menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa
menambahkan sesuatu, syikhul islam ibn hajar yang mengarang satu kitab mengenai
asbabun nuzul.
Pedoman dasar para ulama’ dalam mengetahui asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang berasal dari rasulullah atau dari sahabat. Itu disebabkan pembaritahuan seorang sahabat mengenai asbabun nuzul, al-wahidi mengatakan: “ tidak halal berpendapat mengenai asbabun nuzul kitab, kecuali dengan berdasarkan pada riwayat atau mendengar langsung dari orang-orang yang menyaksikan turunnya. Mengetahui sebab-sebabnya dan membahas tentang pengertian
secara bersungguh-sungguh dalam
mencarinya.Para ulama’ salaf terdahulu untuk mengemukakan sesuatu
mengenai asbabun nuzul mereka amat berhati-hati, tanpa memiliki pengetahuan
yang jelas mereka tidak berani untuk menafsirkan suatu ayat yang telah
diturunkan. Muhammad bin sirin mengatakan: ketika aku tanyakan kepada ‘ubaidah
mengetahui satu ayat al-Qur’an, dijawab: bertaqwalah kapada allah dan
berkatalah yang benar. Orang-oarang yang mengetahui mengenai apa al-Qur’an itu
diturunkan telah meninggal[16]. Perlunya mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi
berkata:” tidak mungkin kita mengetahui penafsiran ayat al-qur’an tanpa
mangetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat adalah jalan yang kuat dalam
memahami makna al-qur’an”. Ibnu taimiyah berkata: mengetahui sebab turun ayat membantu
untuk memahami ayat al-Qur’an. Sebab pengetahuan tentang “sebab” akan membawa
kepada pengetahuan tentang yang disebabkan (akibat).Namum sebagaimana telah
diterangkan sebelumnya tidak semua al-Qur’an harus mempunyai sebab turun,
ayat-ayat yang mempunyai sebab turun juga tidak semuanya harus diketahui
sehingga, tanpa mengetahuinya ayat tersebut bisa dipahami, ahmad adil kamal
menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-qur’an melalui tiga cara:
1. Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi
terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
2. Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan
tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
3.Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu
terbagi menjadi dua kelmpok:
a.Ayat-ayat
yang sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
b.Ayat-ayat
yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam
al-qur’an)[17].
Kebanyakan ayat-ayat kisah turun tanpa sebab
yang khusus, namun ini tidak benar bahwa semua ayat-ayat kisah tidak perlu
mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian kisah al-qur’an tidak dapat
dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya.Sehingga dengan mempelajari ilmu asbabin nuzul kita mempunyai
kepentingan-kepentingan :
1.Agar
mengetahui tafsir ayat.
2. Agar
memiliki penolong dalam memahami ayat Al Qur’an
3.Agar
terhindar dari kesalah pahaman.
4.
Agar mengetahui segi hukmah yang mendorong penetapan hukum.
5.
Agar dapat menghilangkan kemusykilan maksud ayat.
B.
Ilmu Tawarikhin Nuzul
Ilmu
Tawarikhin Nuzul ialah ilmu yang menjelaskan masa dan tertib turunnya ayat
Al-Qur’an satu demi satu dari awal sampai akhir.Termasuk didalamnya ayat yang
pertama dan terakhir turun,ayat yang turun berulang-ulang,yang turun sekaligus
dan yang bercerai berai,yang pernah diturunkan kepada nabi terdahulu dan yang
belum pernah diturunkan.[18]Sehingga
dengan mempelajari ilmu tarawikhin nuzul kita mempunyai kepentingan-kepentingan
:
1.
Agar dapat mengetahui marhalah-marhalah da’wah Islamiyah secara rinci.
2.
Agar dapat mengetahui asas tasyri’iyah.
3.
Agar dapat menolak syubhat yang dilancarkan oleh kaum sekularis dan orientalis
yang berusaha mengacaukan keimanan umat Islam terhadap Al-Qur’an.[19]
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pengertian Al Qur’an menurut bahasa ialah: Bacaan atau yang dibaca
berasal dari kata ( قراء – يقراء – قرانا ) adalah masdar yang
diartikan kata maqru’( مقروء ) artinya;yang
dibaca,sedangkan pengertian menurut istilah adalah ” Kalamullah (Firman
Allah SWT ) yang mengandung mu’jizat
yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir, dengan perantaraan Al-Amin Jibril a.s yang tertulis dalam mushaf ,yang
disampaikan kepada kita secara muttawatir yang dianggap sebagai ibadah bagi membacanya,
yang dimulai dengan surat Al Fatihah dan ditutup surat An Nas” Kalangan
awam hanya dapat memahami makna-makna yang zahir dan pengertian ayat-ayat
secara global, sedangkan kalangan cendekiawan dan terpelajar akan dapat
mengumpulkan beberapa makna. Dan diantara cendikiawan kelompok ini terdapat
aneka ragam dan tingkat pemahaman. maka salah satunya adalah melalui pengkajian intensif melalui ilmu yang membahas tentang : sebab-sebab
turunnya Al Qur’an (asbabin nuzul) dan ilmu tawarikhin nuzul, Akan tetapi
walaupun kita telah mengetahui sebab nuzulnya ayat namun kita masih memerlukan
sesuatu yang lain,karena sebab-sebab yang diterangkan oleh ahli sejarah
kadang-kadang tidak benar. Al Qur’an Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan
berbagai ciri dan sifat.Salah satu diantaranya adalah bahwa ia adalah
merupakan kitab yang keotentikannya
dijamin oleh Allah,dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Dilihat dari segi bahasa, kata Nuzul berarti turunnya sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, seperti kalimat “ Nazala fulanu minal jibali” ( seseorang turun dari ayas
gunung”).Bentuk tansirifnya yaitu” nazala ” berarti menggerakkan sesuatu
dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, seperti kalimat “Anzala
minas sama i” ( Allah menurunkan air dari
langit )
Disamping
itu, kata nuzul juga terkadang digunakan untuk maksud diam disuatu tempat atau
daerah tertentu, seperti kalimat “ Nazalal amiru bil madinati anzala” ( penguasa itu berada atau bertempat tinggal di suatu
kota).seperti yang digunakan Al-Quran dalam Surah Al-Mu’minun ayat ke 29 yang
berbunyi :
وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ
خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ (29)
Artinya :
dan berdoalah Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan
Engkau adalah Sebaik-baik yang memberi tempat".( Al-Mu’minun: 29)
Ilmu asbabin nuzul adalah ilmu yang mempelajari latar
belakang atau sebab-sebab sesuatu atau beberapa ayat diturunkan.Dengan mempelajari
ilmu asbabin nuzul maka kita akan :
1.Dapat
mengetahui tafsir ayat.
2.
Memiliki penolong dalam memahami ayat Al Qur’an
3.Terhindar
dari kesalah pahaman.
4.
Dapat mengetahui segi hikmah yang mendorong penetapan hukum.
5.Dapat
menghilangkan kemusykilan maksud ayat.
Ilmu
Tawarikhin Nuzul ialah ilmu yang menjelaskan masa dan tertib turunnya ayat
Al-Qur’an satu demi satu dari awal sampai akhir.Termasuk didalamnya ayat yang
pertama dan terakhir turun,ayat yang turun berulang-ulang,yang turun sekaligus
dan yang bercerai berai,yang pernah diturunkan kepada nabi terdahulu dan yang
belum pernah diturunkan.Dengan mempelajari ilmu tawarikhin nuzul maka kita :
1.
Dapat mengetahui marhalah-marhalah da’wah Islamiyah secara rinci.
2.
Dapat mengetahui asas tasyri’iyah.
3.
Dapat menolak syubhat yang dilancarkan oleh kaum sekularis dan orientalis yang
berusaha mengacaukan keimanan umat Islam terhadap Al-Qur’an
B.Saran-Saran
Marilah
kita curahkan akal pikiran kita untuk senantiasa menggali dan mengkaji Al Qur’an
guna memberikan sumbang sih terhadap peradaban,sehingga akan menuju kepada
peradaban yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang akan memberikan Rahmat
kepada seluruh alam,amin.
Daftar
Pustaka
1.M.Quraish Shihab,membumikan Al Qur’an(fungsi dan peran wahyu
dalam kehidupan masyarakat( Bandung,Mizan Pustaka 1994)
2. Muchotob Hamzah,Studi Al Qur’an Komprehensip (Wonosobo
LPM3 UNSIQ,Yogyakarta,Gama Media )
3. Teungku Muhammad hasbi ash-Shiddieqy,Ilmu-ilmu Al
Qur’an(Ulumul Qur’a,)membahas ilmu-ilmu pokok dalam menafsirkan Alqur’an(Semarang,Pustaka
Rizki Putra) 2009
4. Departemen Agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya, Pustaka Agung Harapan, Surabaya ,2006.
5.Rosyada, Dede, Al-Quran Hadis, Dirjen Bimbaga Islam, Jakarta, 1998.
6. As-Suyuti, Jalaluddin, Lubabun Nukul Fi
Asbabun Nuzul, Darul Ihya Indonesia , Rembang,
tanpa tahun.
7.
Syadali, Drs.H.Ahmad, Rofi’i, Drs.H.Ahmad, Ulumul Quran I, CV.Pustaka Setia, Bandung, 1997.
9. Abdul Wahid, Ramli.1994.ulumul qur’an.Jakarta:Rajawali
10.Al-khattan, Manna’ khalil.2001.Studi ilmu-ilmu qur’an.Bogor:PT. Pustaka litera antar nusa
11.Syadali, Ahmad.1997.Ulumul qur’an I.Bandung:CV. Pustaka Setia
12.Thamrin, Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
13.Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.Surabaya:Bina Ilmu
10.Al-khattan, Manna’ khalil.2001.Studi ilmu-ilmu qur’an.Bogor:PT. Pustaka litera antar nusa
11.Syadali, Ahmad.1997.Ulumul qur’an I.Bandung:CV. Pustaka Setia
12.Thamrin, Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
13.Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.Surabaya:Bina Ilmu
14.http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html
[1]
Toyib S,Nazwar Ismail,Abd.Wadud,buku pelajaran Qur’an Hadits untuk Mts kelas
2(Jakarta,Departemen Agama RI,direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam)hlm 1
[2]
Ibid hlm 1-2
[3]
Ibid hlm 2
[4]
Muchotob Hamzah,Studi Al-Quran Komprehensif (Wonosobo,Yogyakarta,LP3M
UNSIQ,Gama Media)hlm 79 dan86
[5]
Teungku Muhamad Hasbi ash-Shiddieqy,Ilmu-ilmu Al Qur’an(Ulum al Qur’an)
(Semarang,PT Pustaka Rizki Putra) hlm 13
[6]
Ibid hlm 14
[7]
M.Quraish Shihab,Membumikan Al-Qur’an:fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan
masyarakat (Bandung,Mizan Pustaka 1994) hlm 21
[8]
Ibid hlmn 21
[9]
“Abdul Halim Mahmud,Al-Tafsir Al-Falsafiy fi Al-Islam,Dar Al-Kitab
Al-Lubnaniy(Beirut,t.t)hlm50
[11]
Muchotob Hamzah,Studi Al-Quran Komprehensif (Wonosobo,Yogyakarta,LP3M
UNSIQ,Gama Media)hlm 79
[12] Teungku
Muhamad Hasbi ash-Shiddieqy,Ilmu-ilmu Al Qur’an(Ulum al Qur’an) (Semarang,PT
Pustaka Rizki Putra) hlm 18
[13]
Teungku Muhamad Hasbi ash-Shiddieqy,Ilmu-ilmu Al Qur’an(Ulum al Qur’an)
(Semarang,PT Pustaka Rizki Putra) hlm 14
[14]
Ibid hlm 19
[15] Teungku
Muhamad Hasbi ash-Shiddieqy,Ilmu-ilmu Al Qur’an(Ulum al Qur’an)
(Semarang,PT Pustaka Rizki Putra) hlm 14-15
[17] http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html
[18]
Muchotob Hamzah,Studi Al-Quran Komprehensif (Wonosobo ,Yogyakarta,LP3M
UNSIQ Gama Media)hlm 86
[19]
Ibid hlm 86
0 komentar:
Posting Komentar