Senin, 20 Februari 2012

MUSLIMAH DIMANA ANDA ?

Wanita adalah makhluk yang dimuliakan Allah SWT.dari wanita akan berkesinambungan generasi dimuka bumi ini dan bagaimana generasi yang akan datang  menjadi baik dan buruk termasuk pengaruh seorang wanita yang sangat penting,orang jawa mengartikan wanita adalah wani nata,sampai nabi Muhamad SAW bersabda ”Wanita adalah tiang negara jika wanita itu baik maka baiklah negara,jika wanita itu buruk maka buruklah negara”.Begitu pentingnya peran seorang wanita,maka seorang wanita harus berusaha untuk menjadi wanita yang solehah,hal itu harus diusahakan dengan sekuat tenaga.Aurat wanita adalah salah satu bagian  penting untuk menuju kepada kesolehan,tapi kita lihat fenomena saat ini baik dimedia televisi, surat kabar,majalah,radio dan dilingkungan kita banyak di jumpai wanita-wanita dengan bangga mempertontonkan aurat sehingga sering terjadi  pelecehan terhadap wanita bahkan sampai tindakan kepada pemerkosaan hal itu salah satunya disebabkan karena wanita-wanita senang mempertontonkan auratnya.Sebagai seorang muslimah kita harus tahu bahwa mempertontonkan aurat adalah diharakam,Salah satu persyaratan pakaian muslimah yang syar'i adalah pakaian tersebut bukanlah perhiasan. Dalam syarat ini adalah firman Allah\
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُوْلِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاء وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
 yang artinya, "Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. an Nur:31).Dengan redaksinya yang umum ayat ini mencakup larangan menggunakan pakaian luar jika pakaian tersebut berstatus "perhiasan" yang menarik pandangan laki-laki.Dari Fadhalah bin Ubaid, dari Nabi beliau bersabda, "Tiga jenis orang yang tidak perlu kau tanyakan (karena mereka adalah orang-orang yang binasa). Yang pertama adalah orang yang meninggalkan jamaah kaum muslimin yang dipimpin oleh seorang muslim yang memiliki kekuasaan yang sah dan memilih untuk mendurhakai penguasa tersebut sehingga meninggal dalam kondisi durhaka kepada penguasanya. Yang kedua adalah budak laki-laki atau perempuan yang kabur dari tuannya dan meninggal dalam keadaan demikian. Yang ketiga adalah seorang perempuan yang  ditinggal pergi oleh suaminya padahal suaminya telah memenuhi segala kebutuhan duniawinya lalu ia bertabarruj setelah kepergian sang suami. Jangan pernah bertanya tentang mereka." (HR Ahmad no 22817 , shahih. Lihat Fiqh Sunnah lin Nisa', hal 387) Sedangkan tabarruj itu didefinisikan oleh para ulama' dengan seorang perempuan yang menampakkan "perhiasan" dan daya tariknya serta segala sesuatu yang wajib ditutupi karena hal tersebut bias membangkitkan birahi seorang laki-laki yang masih normal.Di samping itu, maksud dari perintah berjilbab adalah menutupi segala sesuatu yang menjadi perhiasan (baca: daya tarik) seorang perempuan. Maka sungguh sangat aneh jika ternyata pakaian yang dikenakan tersebut malah menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga fungsi pakaian tidak berjalan sebagaimana mestinya.Meski demikian anggapan sebagian perempuan multazimah (yang komitmen dengan hukum agama) bahwa seluruh pakaian yang tidak berwarna hitam adalah pakaian "perhiasan" adalah anggapan yang kurang tepat dengan menimbang dua alasan.Jadi fungsi pakaian adalah untuk menutupi aurat sedang aurat wanita adalah seluruh tubuh yaitu mulai dari ujung kuku sampai ujung rambut manakala bersama orang lain,kecuali pada saat sholat yang terlihat adalah muka dan telapak tangan,maka seorang wanita harus berpakaian yang menutupi seluruh auratnya.Suara wanita juga aurat,maka seorang wanita harus melembutkan,menghaluskan,dan mengecilkan suaranya,bahkan nabi Muhamad SAW mengibaratkan suara wanita yang dikeraskan dan tertawa terbahak-bahak adalah seperti himar.Himar adalah binatang yang sangat hina di tanah Arab.Muncul sebuah pertanyaan bagaimana akan menjadi wanita solehah jika menjaga aurat saja tidak bisa? Bagaimana generasi akan baik jika wanita-wanitanya tidak baik?.Wanita berusaha untuk ikut andil dalam pergolakan didunia ini yang sering disebut dengan Emansipasi wanita,mereka dengan bangga akan menyamai kedudukan pria,bahkan mereka berusaha akan menjadi pemimpin para pria.Mereka lupa akan tanggung jawabnya dan bahkan melupakan akan ketentuan-ketentuan Allah SWT yang mengikat mereka,saat ini emansipasi sampai kebablasen, wanita-wanita sampai melanggar hukum yang telah ditetapkan Allah SWT.untuk mencapai keinginan mereka ( yang kebanyakan didasari dengan hawa nafsu ).Jika kita mengingat akan hukum Allah SWT tentunya kita akan takut sekali untuk berbuat demikian,karena akan merugikan semua pihak bukan hanya wanita-wanita itu sendiri dan bagaimana pertanggung jawabanmu dihadapan Allah SWT kelak.Para wanita harus ingat jika suatu golongan atau kaum dipimpin seorang wanita maka dalam kepemimpinannya pasti tidak ada kebarokahan dan rahmat Allah SWT,sehingga wanita-wanita harus selalu istighfar dan selalu ingat bahwa kita adalah wanita yang sudah ditentukan hukumnya oleh Allah SWT. Emansipasi boleh saja tapi harus didasari pada hukum-hukum yang telah ditetapkan di dalam al Qur’an dan Hadits nabi Muhamad SAW. Wahai wanita apa yang kalian cari didunia ini,keridloan Allah SWT, apa kepuasan hawa nafsumu,bagaiman perasaanmu jika melihat generasi kita hancur dan menjauh dari Allah SWT,dimana tanggung jawabmu ? silahkan engkau renungkan dan carilah jawabanya  sendiri !
                                    RENUNGAN
Untuk muslimah yang bercita-cita menolong Islam
Untuk muslimah yang selalu sibuk dengan cita-cita mulia ini
Dan untuk muslimah yang dimuliakan Allah SWT,serta ditinggikan
Nya dengan Islam ........

Karya   Achamd Zudin SA.g

0 komentar:

Posting Komentar